Free Porno Video Sex

Custom Search

Cegah Peredaran Narkoba, Aktifkan Kegiatan Remaja

Istilah “Tenda Biru’ di kawasan Cawang, Jakarta Timur, sampai saat ini masih menjadikan trauma tersendiri bagi warga sekitar. Pasalnya, sebutan tersebut identik dengan narkoba. Padahal tak satu pun warga yang mau kalau anggota keluarganya terjebak pada keganasan narkoba.


Susiati, warga Cililitan, Jakarta Timur, mengaku gerah dengan adanya “tenda biru” yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggalnya. Apalagi dua anaknya ini masih kecil-kecil dan dikhawatirkan terkena imbas dari para pelaku pengedar Narkoba yang biasa mangkal di kawasan tersebut.

Polisi memang sudah sering menggrebek tempat yang berlokasi di Jl Letjen Soetoyo atau tepatnya di samping Pool Bus PPD ini. Tak hanya itu, warga RW 05 Kelurahan Cawang juga telah mendirikan Posko Penanggulangan Narkoba untuk tingkat RW (P2NRW). Kemudian, tiap Minggu pagi, warga juga beramai-ramai berkeliling di wilayahnya menyerukan antinarkoba yang diikuti pula oleh anak - anak. Namun sampai saat ini warga tetap saja khawatir.

Nampaknya masalah narkoba di Jakarta juga menjadi perhatian serius Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. Karena keberadaannya sangat membahayakan, maka Prijanto meminta pada warga untuk tetap waspada dan berhati-hati. Wagub juga meminta seluruh aparat di tingkat RT, RW dan Kelurahan untuk terus berpatroli, memonitor perkembangan daerahnya masng-masing. Selain itu, pihaknya juga meminta agar kegiatan remaja diaktifkan terus. “Saya minta seluruh RT dan RW untuk meningkatkan kegiatan pembinaan bagi para remajanya,” ujarnya, Senin (26/11).


Pembinaan yang dimaksud Prijanto antara lain, mengaktifkan kegiatan Karang Taruna, pengajian remaja masjid dan berbagai jenis kegiatan lain yang bersifat positif. “Maksudnya agar para remaja ini tidak terjerumus pada narkoba,” imbuhnya.

Sementara di tempat terpisah, Ketua Presidium Gerakan Rakyat Anti Madat (GERAM), M Masykur kepada beritajakarta.com mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan meningkatnya peredaran narkoba di Ibu Kota.

Karenanya ia meminta pada seluruh jajaran BNP, BNK, dan lainnya terus memerangi peredaran barang haram tersebut.
Selanjutnya ia meminta pada Gubernur DKI Jakarta agar jabatan Ketua Pos P4GN (pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba) di kelurahan tidak dijabat lagi oleh para lurah. Alasannya, lurah memiliki banyak tugas pemerintahan sehingga kurang maksimal dalam melakukan pencegahan dan memerangi peredaran Narkoba di wilayahnya masing-masing.


“Idealnya yang menjadi ketua P4GN itu adalah pihak eksternal kelurahan sehingga dapat berjalan dengan optimal. Ini demi kepentingan bangsa dan Negara, agar generasi penerus bangsa tidak terjerumus pada Narkoba,” jelasnya, Senin (26/11).

Apalagi diyakini bahwa ujung tombak pencegahan peredaran narkoba berada pada level kelurahan. Makanya diperlukan figur pimpinan yang tangguh dan tidak terganggu oleh aktifitas lainnya. “Kami juga minta agar pak gubernur selaku Ketua BNP DKI Jakarta untuk menegur dan jika perlu memberikan sanksi pada para lurah yang tidak bisa mengatasi peredaran narkoba di kampungnya sendiri,” tukasnya.


Penulis: NURITO

Sumber: nurito